Selasa, 15 September 2015

Catatan Perjalanan Ke Bukit Kars, Kutai Timur


Bukit Kars yang terletak di Desa Selangkau Kec. Kaliorang Kab. Kutai Timur ini memiliki keindahan tersendiri dan sejauh mata memandang terlihat dinding Bukit Kars yang membentang bagaikan pagar raksasa.
Itu sekilas tentang Bukit Kars Yang Siap Jadi Situs Warisan Dunia ya Gaes.
Dan sekarang saya akan menceritakan sedikit perjalanan saya bersama teman-teman ke Bukit Kars.
Puncak Sejati, Kabut Asap Tidak Mengurangi Keceriaan Kami

Kamis, 10-09-2015
Hari kamis itu saya dan kedua teman saya bergerak menuju Bengalon buat mendaki Bukit Kars yang di adakan oleh teman-teman dari Gempala Edellweis Bengalon.
Siang itu setalah kami bertiga selesai Packing dan mempersiapkan kendaraan buat Menderu ke bengalon.
Kami pun berangkat sekitar jam 2 siang dari samarinda.

GASS MENDERU
Seperti biasa Nazli selalu bergoncengan bersamaku, dan Azay sendirian.
Sepanjang perjalanan menuju Bontang tidak ada halangan yang berarti, Menderu dengan Kecepatan yang stabil hanya mungkin Gunung Menangis yang semakin berdebu dan ditambah waktu itu lagi musim musimnya Asap pembakaran lahan yang pekat.
Dan sesampainya kami di simpang 3 Bontang Sangatta.
Kamipun beristirahat di Indomaret buat membeli Logistik dan keperluan lainnya.

Indomaret Simpang 3 Bontang- Sangatta
Setelah logistik dirasa sudah cukup, duduklah kami di depan Indomaret sambil melihat aktifitas warga sekitar yang di dominasi Pedagang dan para pemudik sibuk lalu lalang berganti Mobil ataupun yang sedang beristirahat di warung makan.
Lalu ku bertanya ke Azay tentang persiapannya buat ke Bukit Kars.
Karena sejak kami memutuskan buat ke Bukit Kars, Azay aktif menempa fisiknya dengan melakukan aktifitas Jogging.
Dan Azay Cuma berkata “Udah sering kok jogging setiap hari, jalan jalan keliling di Stadion Sempaja”, Kata Azay santai dengan sedikit Tertawa.
Waktupun menunjukkann Jam 5 sore, dan azay pun mengajak buat makan di warung yang ada di sepanjang jalan Simpang 3 Bontang Sangatta.
Setelah dipilih-pilih dan ditanya-tanya maka di pilihlah 1 rumah makan yang termurah dari sekian banyak rumah makan di sana.
Sepiring nasi dan air putih pun sukses mendarat di lambung yang memang sejak pagi belum tersentuh oleh benda padat buat di cerna.
Pun waktu gak terasa sudah sekitar setengah 6 dan kami bergegas buat melanjutkan perjalanan menuju Sangatta dengan keadaan perut terisi senyum pun kembali mekar sepanjang perjalanan.
Setibanya di Sangatta, cukup lebih berwarna dari pertama kali aku berkunjung ke sana di tahun 2008 yang saat itu dalam Event Road Race di Sangatta dan jangan tanya aku sebagai apa di team yang jelas membantu Pembalap mempersiapkan Kuda Besinya. Ha ha ha
Dan hari semakin gelap, jalan ke Bengalon gak ada yang ingat.
karena Hakekatnya manusia adalah mahluk sosial jadi bertanya adalah salah satu cara berinteraksi satu sama lain.
Setelah tau jalan yang dituju, kami pun kembali menderu menuju Bengalon yang jalannya di dominasi jalan aspal bolong-bolong dan diperlukan kewaspadaan yang lebih buat menghindari jalan berlubang selain faktor jalanan yang gelap di tambah Asap yang kian menebal.
Dan disini jugalah aku mendapatkan Telepon dari teman di Samarinda yang ngabarin kalo Deni, teman kami baru saja mengalami kecelakaan dan mengalami Patah tulang keringnya dan sudah dilarikan ke Rumah sakit oleh teman-teman yang di Samarinda.
Jalan yang meliuk meliuk dengan pemandangan lampu-lampu dari kendaraan tambang yang memecahkan gelapnya malam itu artinya kami sudah dekat dengan Bengalon dan benar saja gak berapa lama kami sudah masuk daerah Bengalon.
Lalu kami pun berhenti di depan rumah warga buat ngabarin teman di Bengalon kalo kami sudah di Bengalon.
Setelah di telepon kami pun di suruh buat mencari dan menunggu di depan salah satu Mini Market yang ada disana.
Setibanya kami di salah satu Mini Market yang dimaksud langsung azay mengabarin kalo kami sudah di sana dan selang beberpa menit muncullah 2 orang dari Bengalon yang menjemput dan langsung mengajak buat beristirahat ke Sekret.
Ternyata dari depan Mini Market tersebut kita tinggal masuk Gang yang ada didepannya dan sekitar 300 meter sampailah kita di Sekret Yang sudah ada teman-teman dari Sangatta yang juga ikut dalam acara tersebut.

Sekret Di Bengalon
Makan Malam Di Sekret
Setelah saling berjabatan kami pun masuk dan merapikan barang bawan ke dalam Sekret.
Dengan segelas kopi hitam dan Singkong goreng malam itu kita saling berbincang santai di sekret.
Lagi asik berbincang Hp ku pun berbunyi, kulihat telepon dari Ardi yang mengatakan mau nyusul ke Bengalon bersama Mas Mono dan ku iyakan dan kubilangin nanti kabarin aja kalo udah sampai di bengalon.
Jam saat itu menunjukkan sekitar pukul 9 Malam dan Teko kopi masih panas dan banyak.
Klo bukan kita yang habiskan siapa lagi.
Klo bukan sekarang, kapan lagi.

Jumat, 11-09-2015
Sekitar jam 2 pagi Hp ku pun berbunyi, setelah kulihat ternyata Ardi yang menelpon dan sudah sampai di bengalon dan ku langsung arahkan dia mencari salah satu mini market yang kami datangi kemarin sore.
Dan sesampainya di Sekret mereka berdua pun di sambut bak seorang pahlawan dari medan perang dan langsung disugihin Kopi dan Singkong Goreng.
Jam pun menunjukan jam setengah 4, Anggota lainnya sudah terlelap dengan mimpinya masing-masing dan mata pun masih terang seakan menolak terpejam alhasil sampe pagi cuma baring dengan mata terjaga.
Sekitar jam 10 kita sudah selesai Packing dan siap-siap buat menuju ke Pantai Sekerat sebagai tempat Basecamp Utama.

GASS Dari Sekret
Perjalanan menuju ke pantai sekerat di dominasi jalan berdebu, batu-batu jalan khas Perusahaan dan sesampainya di pantai kita semua berkumpul dan mendirikan tenda dan acara bebas.

Sebagian Jalan Menuju Pantai Sekerat
Siang pun berganti sore, jam menunjukkan jam 3 sore dan Regu yang ke Bukit Kars di briefing karena Regu di bagi menjadi 2 team ada yang ke Bukit Kars dan ada juga yang ke Goa.
 
Sebagian Team Yang Ke Bukit Kars
Dan kami pun mulai berangkat menuju ke kaki Bukit Kars menggunakan motor dengan jalan masih sama di dominasi jalan berbatuan dengan melintasi bukit dan menyusuri jalan di dekat bibir pantai.





Sesampainya di tempat parkir dan ijin buat mendaki Bukit Kars kami mulai berjalan dengan track menuju Pos 1 masih jalan datar dengan jarak lumayan jauh.

Tempat Parkir
Oia hanya di Pos 1 yang terdapat mata air jadi mengisi sebanyak mungkin persedian air di sini dan buat menyimpan di Pos-pos tertentu buat perjalanan pulang.


Track Menuju Pos 1


Perjalanan dari Pos 1 menuju Pos 2 kita bakal melewati jalanan sedikit menanjak dan akan berjumpa Kuburan di tengah jalan dan beruntungnya kami ketemu pas Magrib, Niceee. Setelah itu kita bakal menuruni bukit dengan batangan kayu yang sudah disusun. Di Pos 2 ini kita akan berjumpa Pondok sepertinya bekas pondok tukang potong kayu.

Pos 2
Batang Kayu Yang Disusun
Oke sekrang kita lanjut menuju Pos 3. Dari pos 2 menuju pos 3 ini kita bakal disuguhi track landai sekitar 200 meter terus kita mulai menaiki pinggiran bukit dengan tanjakan yang didominasi tanah gembur yang membuat kita mudah terpeleset jika kurang hati-hati gaes.
Jadi ada baiknya seorang yang sudah naik duluan naik terus dia memasang tali webbing buat teman-teman dia di belakang. Dan di pos 3 ini tempat kami menyimpan air sebanyak 5 Liter buat perjalanan pulang.
Saat kami sampai di pos 3 ini saat itu sekitar jam 7 malam dan saat itu saya sendiri istirahat agak jauh dari teman yang lain, Entah apa yang ada di sana saat itu seperti suara angin kencang menerjang telinga membuat dingin sekitar kepala dan gak lama terdengar samar-samar suara Gendang dan suara nyanyian Sinden khas jawa dan semakin lama semakin jelas suara alunan gendang berdendang.
Gak pake hitungan 1 2 3 langsung kuputuskan buat merapat ke anggota yang lain. Ha ha ha

Dari pos 3 ini buat menuju pos 4 kita bakal sedikit menuruni bukit dan langsung disuguhi ‘Tanjakan Aduhai’ kata warga sekitar.
Dan memang terbukti tanjakan ini JOSS banget dah gak ada Bonusnya, kita bakal disuguhi nikmatnya nanjak dengan tubuh kita di suruh berkerja sama antara Kaki yang pintar-pintar memilih jalur pijakan dan Tangan yang harus kuat mencari pegangan dari pohon sekitar track.

Track Tanjakan Aduhai Saat Siang Hari
Setelah berjalan menanjak sekitar 1 setengah jam rombongan kita terpecah menjadi 3 kelompok, Tim terdepan sebagai penunjuk jalan, Team di tengah adalah rombongan kami yang diisi Amat (Kompas) sebagai Leader, Nazli, Mas Mono, Ardi, Azay, dan Saya yang di belakang, disertai Team Semangat di belakang kami.
 
Buat menuju pos 5 dari pos 4 kita bakal masih nanjak tapi masih lebih enak dari Tanjakan Aduhai dan kita sampai di pos 5 sekitar jam 10 dan kita semua berkumpul dan memasak Logistik yang dibawa dan disini ‘AIR’ sangat berharga jadi kami memasak Sarden terus di campur Mie tanpa menggunakan air dan air digunakan hanya buat saat memasak air buat bikin Kopi Joss.


Pos 5
Di pos 5 kita beristirhat cukup lama sekitar 1 jam lamanya kita beristirahat di sini dan perjalanan menuju pos 6 sudah menanti di depan mata yang dibantu Headlamp buat melihatnya.  Ha ha ha ha

Pos 6, buat menuju pos 6 ini dari pos 5 kita bakal menuruni bukit dan perlu hati-hati karena track batu kars yang tajam-tajam banyak lobang yang tertutup dedaunan saat kita menuruni bukit ini dan di bawah nanti kita bakal ketemu 1 pohon besar yang beda dari pohon-pohon yang lain yang ukurannya lebih kecil dan dari sini kita bakal nanjak lagi sekitar 30 menit dan sampailah kita di pos 6 di sini kita bisa melihat kerlap kerlip lampu kota.

Pemandangan Pos 6 Saat Siang Hari
Dari sini kita akan naik bergantian satu per satu karena Track yang batu-batu cadas yang labil jika salah injak bakal terjatuh dan guyunan saat itu apa bila ada batu yang jatuh maka bakal diteriakin dari atas ‘Awas Ada Mantan Jatuh’. Ha ha ha

Setelah pos 6 ini kita sampai di Puncak Jepu-Jepu dengan penuh batu-batu kars yang tajam-tajam dan di sini jugalah Ardi mungkin sudah teramat Ngantuk karena saat itu jam menunjukkan pukul setengah 1 dan dia mencoba memasang Hammock di pohon kecil dan apa yang terjadi ??
Pohon patah dan punggung pun jadi santapan manis oleh batu-batu tajam yang sejak tadi memang menunggu dia jatuh. Memang sejak dulu Ardi memang suka jatuh dari Hammock apalagi dibawahnya ada batu-batu, doyan banget dia.

Puncaj Jepu - Jepu
Dari puncak jepu-jepu ini kita bakal menuruni bukit lagi buat sampai di Lembah tempat Camp kita.

Sabtu, 12-09-2015
Jam menunjukkan sekitar jam 1 pagi kami pun mencoba terlelap setelah berjalan sekitar 9 Jam dan Tenda Consina Magnum 4 yang kami bawa gak terpakai sama sekali karena penghuninya Azay, Nazli dan Mas Mono lebih memilih tidur beratapkan langit malam itu.
Kalo Aku dan Ardi memang sejak awal cuma pakai Hammock, selain lebih ringan dan juga lebih praktis.
Mata pun terlelap nyenyak karena memang sejak kemarin malam mata belum terpejam dan entah apa yang menyerang ku saat itu dari segala penjuru mata angin sampai membuat ku terbangun.
Ternyata hawa mulai dingin gaes dan baru kusadari dalam keadaan tidur gak pake baju dan kulihat jam 3 pagi dan semua orang terlelap dengan mimpi khayalan mereka masing-masing.
Saat aku sedang sibuk mencari jaket ternyata tetangga ku di sebelah si Ardi juga terbangun karena kedinginan dan setelah dapat jaket aku pun mencoba kembali terlelap mengejar mimpi-mimpi mereka yang duluan, sedangkan Ardi setelah berjaket dia sibuk mencari Mie tanda kelaparan pagi buta dan dia mulai memanggil nama ku yang sudah rebahan di Hammock, ku diamkan aja berkali-kali dia memanggil karena kalo ku iya kan panggilannnya maka akan panjang ceritanya pagi itu karena dia sedang cari teman. Ha ha ha

Pagi itu sekitar jam 7 pagi kami mulai bergegas dari lembah menuju Puncak Sejati.
Ternyata dari lembah ke Puncak Sejati lebih dekat Cuma membutuhkan waktu sekitar 20 Menit dengan menyusuri sisi bukit dari lembah, di sini harus berhati-hati gaes karena salah pijakan jurang di sebelah kiri siap menerima kedatangan mereka yang kurang berhati-hati.
Dan Puncak Sejati pun memberikan keindahannya di antara kepulan asap pembakaran saat itu.

Puncak Sejati



Puas menikmati kami pun kembali ke Camp Lembah buat memasak dan Packing kembali buat perjalanan pulang. Sekitar jam 10 setelah selesai makan dan packing ulang kami mulai melangkah pulang.

Camp Lembah
Selama perjalanan pulang biasanya lebih enak dari perjalanan naik dan banyak yang memudahkan perjalanan saat turun itu seperti air dihabiskan, logistik dihabiskan padahal lebih Berbahaya saat Turun dari pada saat Naik kenapa bisa begitu ????

Ngantri Di Puncak Jepu-Jepu Buat Ke Pos 6
Jalan Pintas Dari Pos 6 Ke Pos 4

Gass Pos 4
Karena Saat turun sisa tenaga kita banyak yang sudah terkuras saat perjalanan naik dan Konsentrasi kadang mulai hilang bisa berakibat salah jalur, salah memilih pijakan yang berakibat fatal bagi diri kita sendiri maupun teman seperjalanan kita.
Ada baiknya kita mempersiapkan segalanya walaupun perjalanan turun tinggal merosot turun aja ingat ‘Kenapa banyak pendaki yang hilang saat turun pulang dari puncak dari pada pendaki yang mau naik ke puncak ?’.

Oke gaes itu sedikit cerita saya bersama teman-teman dalam Perjalanan ke Bukit Kars.
Kurang lebihnya mohon maaf kalo tulisan ini masih berantakan, Maklum Nubie Gaes.
Semoga Catatan ini bisa sedikit memberi Referensi buat teman-teman yang mau ke sana.

Muka - Muka Bahagia Habis Kena Air Di Pos 1
Oia sekedar informasi kalo mau ke sana bisa aja menghubungi Kang Reza dari Bengalon dia akan dengan senang hati buat mengantar dan jangan lupa Kontak-kontakkan aja jauh-jauh hari jangan pas hari H.

Kang Reza Yang Cerrier Biru Dengan Buff Hijau
Yang penting kita bisa menikmati proses setiap perjalanan kita gaes.
-= Semoga Bermanfaat =-

Sunset Di Pantai Sekerat
Sesi Berbagi Pengalaman Setelah Turun Dari Bukit Kars
Bersih - Bersih Pantai Sekerat
Makan Bersama Biar Strong
Foto Bersama Di Rumah Pak RT Setempat Setelah Makan Bersama Di Sana
Si Kadal Item Yang Tak Pernah Lelah Menderu

                   Manajemen Perjalanan Ke Bukit Kars
Kamis, 10-09-2015
Perjalanan Berangkat Dari Samarinda Menuju Bengalon, Kutai Timur.
- Doni Chahaya Dharma - Azay Kun - Edwien Nazli.
14.00 – 15.30 :
Perjalanan bermotor dari Samarinda sampai Simpang 3 Sanggata Bontang.
15.30 – 17.50 :
Istirahat makan dan belanja keperluan di Indomaret dan gak ada yang Merokok karena kebetulan gak ada yang Merokok.
17.50 – 19.00 :
Kembali Menderu menuju Sangatta.
Dan menggunakan GPS (Gunakan Penduduk Sekitar) buat mencari jalan ke Bengalon.
19.00 – 20.40 :
Menderu Menuju Bengalon.
Dan istirahat di Sekret Gempala dan disajikan Makanan spesial Sekret yaitu Singkong Goreng dengan Sambel Ijo ala Arjun.

Jumat, 11-09-2015
Perjalanan Berangkat Dari Sekret Gempala Ke Basecamp Di Pantai Sekerat.
Mas Mono Dan Ardi (Pak De) Menyusul Dari Samarinda Dan Sampai Sekitar Jam 2 Pagi.
10.30 – 16.00 :
Menderu melintas debu dan panasnya Bengalon.
Dan tiba di Pantai Sekerat Makan siang, Bangun tenda, Packing ulang persiapan.
16.00 – 16.35 :
Menderu Menuju Tempat parkir dan Ijin buat Naik Bukit Kars.
16.35 - 16.57 :
Persiapan dan doa bersama di Lahan Parkir sebelum Mendaki.
16.57 – 17.30 :
Pejalanan menuju Pos 1.
Track Masih jalan lurus di sepanjang Pantai.
17.30 – 18.00 :
Istirahat dan kembali mengisi persedian Air.
18.00 – 18.25 :
Menuju Pos 2.
Track melewati 1 bukit dan turunan dengan rangkaian kayu disusun.
18.25 – 18.35 :
Istirahat Adzan Magrib.
18.35 – 18.52 :
Menuju Pos 3.
Track Nanjak Lumayan, Nyusuri Bukit. Awas Jurang Sebelah Kanan.
18.52 – 19.10 :
Istirahat di Pos 3.
Menyimpan Persedian Air Buat Pulang.
19.10 – 20.40 :
Menuju Pos 4.
Track Joss ‘TANJAKAN ADUHAI’ kata warga sekitar dan gak ada Bonus.
20.40 – 20.55 :
Istirahat.
20.55 – 21.50 :
Menuju Pos 5.
Masih dengan Track yang Aduhai dengan Bonus Sedikit.
21.50 – 23.00 :
Istirahat di Pos 5, Makan dan Ngopi-ngopi santai.
23.00 – 23.36 :
Menuju Pos 6.
Track didominasi jalan menurun dan tanjakan yang gak terlalu berat.
23.36 – 00.15 :
Menuju Puncak Jepu-Jepu.
Track dari Pos 6 harus gantian buat naik ke Puncak Jepu-Jepu dikarenakan track yang diharuskan Memanjat tebing dengan Batu-Batu Labil yang rawan terjatuh.
00.15 – 00.55 :
Istirahat sambil menunggu anggota yang lain naik.
00.55 – 01.15 :
Menuju tempat Camp di Lembah.
Istirahat, Makan dan OTW Bulan.

Sabtu, 12-09-2015
Perjalanan Menuju Puncak Sejati.
07.00 – 07.20 :
Menuju Puncak Sejati.
Track Menyusuri Bukit dari Camp Lembah.
07.20 – 08.27 :
Menikmati Pemandangan dari atas Puncak Sejati yang ditutupin Asap Pembakaran.
08.27 – 09.56 :
Kembali ke Camp Lembah.
Istirahat Makan dan Packing buat Pulang.
09.56 – 10.00 :
Menuju Puncak Jepu – Jepu.
10.00 – 10.46 :
Turun ke Pos 6.
Turun bergantian menghindari Hal-hal yang gak diinginkan.
10.46 – 11.58 :
Menuju Pos 4.
Turun langsung ke Pos 4 tanpa melewati Pos 5, Lewat Jalur Tembusan Yang Turun Poll.
11.58 – 12.50 :
Istirahat sambil menunggu Anggota Di Belakang.
12.50 – 13.24 :
Gass Pos 3.
Mengambil air yang disimpan dan Istirahat 2 Menit.
13.24 – 13.52 :
Menuju Pos 2.
13.52 – 14.15 :
Santai di Pondok sambari Menunggu anggota yang lain datang.
14.15 – 14.40 :
Menuju Pos 1.
Menuju Surganya Bukit Kars.
14.40 – 15.10 :
Istirahat di Pos 1.
Melepaskan semua dahaga yang tertahan. Ha ha ha
15.10 – 15.50 :
Menuju ke tempat Parkir.
Kembali Ke Pradaban Manusia.

Estimasi Budget Perjalanan Ke Bukit KARS, Kutai Timur Dari Samarinda, Kalimantan Timur :
Motor Revo 110 (Si Kadal Item) :
Ganti Oli : 36 Ribu
Bensin     : Isi di Samarinda 20 Ribu
                : Isi di Bontang 20 Ribu
                : Isi Bengalon 10 Ribu (Eceran)
                : Isi di Desa Sekerat 10 Ribu (Eceran)
                : Isi di Bengalon 20 Ribu (Eceran)
                : Isi di Sangatta 30 Ribu (Eceran)
                : Isi di Samarinda 10 Ribu (Eceran)
Biaya Lain – Lain :
            Makan               : 25 Ribu (Simpang Bontang Sangatta, Di Bayarin Bos Azay-Kun)
            Air Mineral       : 20 Ribu (3 Botol di Bengalon)
            Santan Kara      : 6.400,- (2 Bungkus)
            ABC Sarden     : 7.500,-
            Coklat               : 17.000,-
            Minuman          : 6.800,-
            Baterai              : 12.000,-
            Susu Putih        : 6.850,-
            Korek               : 4.500,-

Anggota Dari Samarinda :
-          Doni Chahaya Dharma (Saya Sendiri).
-          Azay-Kun (Bos Besar Yang Mendanai Saya Dan Nazli)
-          Edwien Nazli
-          Ardi S (Pak De)
-          Mas Mono

Dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya buat teman-teman dari Gempala Edellweis Sebagai Tuan Rumah yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk menemani saya dan teman-teman selama di Bengalon.
Juga teman-teman dari MTMA East Kutai yang Gokil dan Ancur Kalian Gaes. Ha ha ha

Dan.... sampai jumpa di perjalanan-perjalanan berikutnya..!!
Salam Super.
Salam Mini – Mini.

1 komentar: